PENGENDALIAN BIAYA INDUSTRI HOSPITALITY
Industri Jasa
Industri Jasa khususnya dibidang perhotelan dan culiner semakin
berkembang. Perkembangan tersebut selalu diikuti tingginya tingkat persaingan
antar industri. Industri Hospitality merupakan
industri yang terkait dengan Food Service, Lodging, Tourism and
Entertainment. Namun seringkali
secara sempit dikaitkan dengan industri perhotelan.
Operasional industri hospitality pada umumnya padat karya atau
menggunakan banyak tenaga kerja ( labor intensive) dan memerlukan pengendalian
yang serius dibandingkan dengan industri
lainnya. Produk dari industri
hospitality sangat berbeda dengan produk manufaktur. Produk hospitality sifatnya tidak tahan lama
(perishable) dan tidak dapat disimpan kembali ke gudang jika tidak laku dijual.
Kamar hotel salah satu contoh, produk hospitality industri yang
perishable. Persediaan kamar hotel yang
tersedia untuk dijual dihitung secara harian.
Jika kamar hotel tidak terjual pada hari itu, maka pendapatan (revenue) akan
hilang untuk hari tersebut. Kamar yang
tidak terjual tersebut tidak dapat disimpan
atau diakumulasikan sebagai tambahan persediaan hari berikutnya.
Demikian juga dengan produk makanan, setiap makanan yang dibuat di
dapur jika tidak laku pada hari itu maka tidak akan dapat disimpan untuk djual
pada hari berikutnya. Manajemen perlu
mengevaluasi kegiatan usahanya setiap
hari, karena 3 faktor, yaitu: sifat produknya yang tak dapat disimpan kembali
sebagai persediaan, Item persediaan bahan baku yang tidak tahan lama, dan
membutuhkan banyak tenaga kerja.
Produksi yang dilakukukan tiap hari memerlukan biaya, jika produk
tersebut tidak terjual pada hari itu maka biaya akan terbuang percuma. Biaya yang tidak tertutup dengan pendapatan
maka dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
Pengertian Pengendalian Biaya
Pengendalian merupakan upaya memelihara ketentuan- ketentuan yang
telah ditetapkan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam operasional. Pengendalian terhadap Produk makanan, bertujuan
agar produk tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan manajemen
baik dari segi rasa, kualitas dan kuantitas. Pengendalian atas produk kamar,
bertujuan agar kamar yang disiapkan untuk tamu memenuhi standar yang telah
ditetapkan oleh manajemen , baik dari segi kebersihan, maupun kelengkapannya. Supervisor (penyelia) dan para manajer
merupakan pejabat yang sangat berperan
dalam pengedalian operasional setiap harinya.
Para manajer terlibat dalam kegiatan perencanaan, perintah dan koordinasi
pada seluruh operasional. Apabila, hal
tersebut tidak dijalankan dalam operasional, maka operasional semua
bagian/departemen tidak akan terkendali.
Semua berjalan dengan ukurannya masing- masing. Manajer perlu melakukan pengawasan secara
terus-menerus terhadap operasional hotel yang berfluktuasi dari waktu – ke
waktu. Pengawasan tidak dapat dilakukan
hanya pada periode – periode tertentu saja.
Siklus Pengendalian Operasional
Pengendalian pada prinsipnya dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap
sebagai berikut:
- Menetapkan Pengendalian atau Tujuan
Langkah pertama yaitu menetapkan suatu standar yang akan
digunakan dalam pengendalian. Standar
yang ditetapkan hendaknya dapat diukur, misalnya: kualifikasi, jumlah, waktu ,
biaya dan sebagainya. Pelaksana harus
mengetahui sejauh mana tugas yang dikerjakan harus tercapai. Sebaiknya semua standar harus dituliskan
sebagai pedoman. Sebagai contoh: Manual
Prosedur, Standar Recipe, Standar Cost, Standard Purchase Specification,
Budget, dsb.
2.
Menginformasikan Kepada Karyawan
Karyawan harus memperoleh informasi mengenai standar yang telah
ditetapkan manajemen. Bahkan, jika perlu
mereka harus memperoleh pelatihan agar setiap pelaksanaan tugas sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam pelaksanaan kemungkinan banyak
terjadi jika prosedur/standar yang telah ditetapkan jika tidak ada komunikasi
atau sosialisasi kepada karyawan.
- Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi pelaksanaan suatu prosedur/ stndar harus
dilaksanakan secara rutin , dan harus dipastikan bahwa setiap tugas telah
dilaksanakan sesuai dengan standar.
Evaluasi perlu dilakukan secara konsisten, jika tida maka karyawan akan
berfikir bahwa standar yang telah ditetapkan tidaklah penting. Manajer atau penyelia harus secara rutin
melakukan evaluasi pelaksanaan oleh
karyawan.
- Tanggapan dan Tindakan Perbaikan
Dalam pelaksanaan, karyawan perlu memperoleh tanggapan
dari hasil pekerjaannya, baik atau jelek.
Seringkali manajemen memberikan tanggapan , hanya jika terjadi kesalahan
saja. Sebaliknya jika, hasilnya sudah
baik, maka tidak diberikan tanggapan sama sekali. Manajemen perlu memberikan tanggapan terhadap
hasil kerja karyawan apakah itu benar/ sesuai dengan standar atau salah,
sehingga karyawan benar-benar memahami mengenai standar yang dimaksud
manajemen. Setiap hasil kerja yang tidak sesuai dengan standar, langsung
diberikan koreksi untuk perbaikan. Hal
tersebut merupakan proses komunikasi dua arah.
Apa Yang Harus Dikendalikan?
Suatu pertanyaan penting dalam operasional hotel,
yaitu: Apa yang harus di kendalikan?’. Sebagian
besar biaya operasional hotel yaitu tenaga kerja, makanan dan minuman maka tiga
biaya tersebut hal utama yang harus di
monitor oleh manajemen. Manajemen harus
mengupayakan agar ke tiga biaya tersebut tetap pada jalurnya atau standar yang
telah ditetapkan. Gabungan ke tiga biaya
tersebut dapat kita jumpai dalam operasional Food Service atau Restautant. Tanpa adanya suatu pengendalian pada biaya
tersebut, akan menyebabkan Restaurant
kehilangan daya saingnya. Pengendalian
biaya perlu dilakukan pada keseluruhan proses mulai dari purchasing, storing,
preparation dan service. Produk harus
dibeli sesuai dengan spesifikasi dan harga yang paling optimal. Produk yang disimpan dalam gudang dalam
jumlah minimum untuk mencegah terjadinya kerusakan maupun pencurian. Manajemen selalu mengamati proses produksi,
meminta pendapat para tamu dan mengevaluasi hal-hal yang menyimpang dari
standar. Manajemen harus memberikan umpan balik terhadap kinerja karyawan baik atau
buruk secara konsisten. Karyawan memerlukan umpan balik agar mereka
mengetahui apakah hasil kerja mereka sesuai dengan standar atau tidak, sehingga
kesalahan tidak akan terjadi lagi.
Sumber – sumber daya yang terkendali akan membantu operasional perusahaan yang
efektif. Operasional dapat berjalan
dengan baik, jika manajer mengontrol sendiri setiap kegiatan operasional. Jika
manajer mampu mengendalikan operasi, maka mereka memiliki kesempatan untuk
mengendalikan biaya – biaya lainnya. Manajer
tidak dapat hanya menyuruh karyawan untuk menghitung dan menetapkan produk pada
suatu biaya atau standar. Mengontrol biaya tidak hanya menghitung dan menetapkan
produk tanpa adanya pengawasan langsung. Mengontrol biaya juga terkait dengan persepsi yang
dimiliki karyawan yang memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah
diperlukan agar produk sesuai dengan standar. Ada beberapa alasan mengapa
bisnis mampu bertahan dalam kurun waktu
yang lama, adalah karena mereka memenuhi kebutuhan dan mengoperasikan usaha
bisnis yang sehat.
Bisnis dalam industri perhotelan adalah fungsi dari tiga kegiatan utama yang merupakan hasil dari operasi suatu usaha yang sehat.Tiga aktivitas utama yang dapat mempertahankan bisnis perhotelan adalah:
Bisnis dalam industri perhotelan adalah fungsi dari tiga kegiatan utama yang merupakan hasil dari operasi suatu usaha yang sehat.Tiga aktivitas utama yang dapat mempertahankan bisnis perhotelan adalah:
1.
Memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen
2. Keunggulan kompetitif
3. Pengendalian biaya
Memenuhi kebutuhan pelanggan, biaya yang
kompetitif dan pengendalian biaya sangat penting untuk mempertahankan usaha. Semua fungsi manajemen penting dari perencanaan,
pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan berlaku untuk industri perhotelan,
tetapi tidak ada yang lebih penting daripada fungsi pengendalian. Pengendalian
biaya sangat penting untuk industri perhotelan karena banyak usaha hotel dalam
usahanya hanya menghasilkan keuntungan yang relatif kecil.
Sebaliknya, ada beberapa hal yang menyebabkan bisnis hospitality mengalami kegagalan, antara lain:
Sebaliknya, ada beberapa hal yang menyebabkan bisnis hospitality mengalami kegagalan, antara lain:
- Kekurangan Modal Kerja
- Manajer Yang Kurang Pengalaman
- Tidak Prosedur Pengendalian Usaha
- Persaingan
- Pencurian oleh karyawan
- Salah Lokasi
- Salah Konsep
- Tanpa Pengendalian Persediaan
- Pengelolaan Piutang Yang Buruk
- Pengambilan
Dana Oleh Pemilik
- Sikap Yang
Tidak Simpatik
- Tidak Memahami
Tugas Jabatan
- Harapan Yang Tidak Realistis
- Kurang Perencanaan Usaha.
ReVIEW:
1. Mengapa pengendalian biaya begitu penting dalam Industri Hospitality?
2. Jelaskan lingkup pengendalian biaya dlm operasional hotel?
3.Apakah harga yang murah dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif?
4.Berikan gambaran bagaimana pengambilan dana oleh pemilik dapat menyebabkan kegagalan usaha?
5.Apa yang dimaksud harapan realistis yang mampu menunjang keberhasilan usaha?