PERSIAPAN DAN
PRODUKSI
MAKANAN
Karyawan yang tidak terlatih atau mempunyai skill yang bai, maka ia akan menghasilkan banyak limbah saat persiapan memasak (preparation). Semua karyawan bagian produksi (kitchen) harus dilatih secara tehnis dan mengacu pada resep standar, termasuk mengiris, memotong, dan mengupas produk. Kesalahan dalam memotong atau mengupas tentu akan memperbesar cost makanan. Wortel, harus diiris dengan ketebalan irisan sesuai yang ditentukan dan berapa banyak yang harus dihilangkan bagian atas dan bawah, jika tidak maka manajemen akan banyak kehilangan bahan tersebut untuk periode usaha (satu tahun).
PERKIRAAN PRODUKSI
Dalam operasi perhotelan atau
restoran, idealnya bahwa persiapan produk makanan dan yang terjual pada tamu sama
persis, atau dengan kata lain terjual
seluruhnya. Tentu hal tersebut sangat sulit untuk dicapai, namun bagaimanapun, segala upaya harus dilakukan untuk
mencoba dan mencapai titik efisiensi ketika memproyeksikan jumlah produksi. Memperkirakan (forecast)
penjualan sangat sulit, tapi operasional perhotelan harus membuat keputusan usaha untuk harian dan mingguan. Memproyeksikan penjualan dalam industri perhotelan
sangat penting untuk mengendalikan biaya, sebab bahan
makanan yang sudah diolah tentu tidak
dapat dikembalikan sebagai persediaan di gudang. Manfaat dari perkiraan ( forecast) tidak dapat diabaikan oleh manajemen, sehingga manajemen perlu
menyusun pula catatan sejarah
penjualan (history of sales) secara akurat.PENETAPAN PORSI DAN FOOD COST
Kesalahan produksi dapat terjadi
sebagai akibat tidak akuratnya memproyeksikan hasil bersih dari sejumlah
bahan makanan yang digunaklan. Kalkulasi
food cost menjadi keliru jika manajemen tidak menyadari ada bagian dari bahan makanan
yang harus dibuang atau tidak dapat
digunakan.
Sebagai contoh, jika manajemen ingin meyajikan 300 porsi, per porsi sebanyak 150 gr
daging Tender Loin dan 20% dari porsi hilang selama persiapan, memasak, dan
portioning, maka jumlah yang harus dibeli dalam Kilogram
dihitung:
Usable Portions =
|
300 x 150 gr
|
= 45 Kg
|
1000 gr
|
As Purchased =
|
45 Kg
|
= 56,25 Kg
|
1 - 0,2
|
Dengan kata lain harga daging 45 kg siap olah SAMA
DENGAN harga pembelian daging sebanyak 56,25Kg. Kesalahan dalam perhitungan biaya (food cost) akan menyebabkan penetapan harga juga salah.
Dalam mengolah makanan sangatlah penting untuk memahami perhitungan Biaya bahan
makanan dalam satu resep standar.
Konversi Resep
Standar resep memberikan konsistensi dalam pengolahan produk-produk makanan berkualitas.
Resep biasanya diolah untuk jumlah hasil tertentu. Seringkali dibutuhkan untuk memodifikasi hasil dari standar resep untuk menghasilkan
jumlah yang lebih besar atau lebih
kecil.
Untuk menjaga konsistensi, resep harus dikonversi
seakurat mungkin. Jika resep dikonversi sembarangan, maka
hasil produk makanan tidak akan sesuai dengan resep, hal ini akan menyebabkan
produk tidak terpakai bahkan dibuang.
SATUAN PENGUKURAN
Karyawan harus dilatih untuk menggunakan dan
memahami semua alat ukur yang berbeda. Banyak karyawan yang tahu apa
itu sendok, tapi mungkin mereka tidak tahu ukuran bobot yang setara dan perbedaan ukuran dari sekop yang sekop. Penggunaan peralatan pengukur secara
benar dapat membantu dalam mencegah
limbah karena overusage dan dapat mencegah kerusakan produk akibat salah pengukuran. Dengan pengukuran bahan yang tidak benar selama persiapan, sebuah produk dapat terlalu pedas,
terlalu asin, atau terlalu berminyak. Setiap kesalahan dapat menyebabkan manajemen akan kehilangan
waktu dan uang yang berarti biaya.
JADWAL PRODUKSI
Manajemen perlu menyusun jadwal produksi atau worksheet masakan untuk pengendalian biaya. Jadwal produksi
memungkinkan manajemen untuk memaksimalkan dan memperkirakan penggunaan tenaga
kerja, peralatan, bahan dan sumber daya lainnya.
Pengendalian biaya sangat
berkaitan dengan pembuatan keputusan produksi, seperti apa yang harus dipersiapkan dan berapa
banyak harus disiapkan, lebih dari itu, manajemen harus mempertimbangkan
pula berapa banyak sisa dan berapa banyak bahan
makanan harus diambil dari gudang. Manajemen juga menentukan siapa personel yang harus
mempersiapkan produk sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan dan limbah selama
proses produksi.
KOMUNIKASI
Kesalahan produksi dapat terjadi jika kurang komunikasi. Sangat penting bahwa personil produksi untuk
HUBUNGAN BIAYA PADA PRODUK SUBSTITUSI
Dalam operasional restoran atau produk makanan seringkali dilakukan cara untuk mengurangi biaya apabila harga – harga
bahanan makanan mengalami kenaikan khusunya yang bersifat sementara. Ada beberapa cara untuk mengatasi kenaikan
biaya atau bahkan untuk meningkatkan keuntungan, antara lain:
1.
Mengurangi
kualitas
2. Mengurangi porsi atau ukuran
3. Kenaikan harga
4. Pengganti produk
Keempat kegiatan tersebut tentunya dapat mempengaruhi kualitas dan nilai dari suatu produk masakan. Tamu akan cenderung untuk mengidentifikasi penurunan kualitas secara cepat, mereka umumnya akan tanggap terhadap perubahan kualitas menu yang mereka pesan. Tamu akan merasakan bahwa daging terasa lebih alot karena perubahan dalam kualitas daging atau merasa porsi terlalu sedikit jika ukuran porsi dikurangi.
MEMANFAATKAN SISA MAKANAN
Meskipun manajemen telah mencoba untuk meramalkan penjualan makanan
seakurat mungkin, namun masih banyak ketidakpastian yang mungkin tidak dapat diantisipasi. Penurunan terhadap jumlah tamu yang diproyeksikan dapat berakkhir dengan banyak
sisa makanan. Ini merupakan tanggung jawab manajemen untuk mencegah limbah makanan sisa. Ada empat faktor yang
harus dipertimbangkan manajemen ketika terjadi makanan sisa.
- Sisa makanan harus digunakan pada periode makan berikutnya atau sesegera mungkin.
- Sisa makanan harus dipanaskan ke suhu internal minimal 165oF ( 75oC)
- Manajemen harus mengubah wajah (komposisi) dari sisa makanan
Penanganan makanan sisa yang tidak benar dapat berpotensi bahaya, manajemen tidak boleh disatu sisi bertujuan mengurangi biaya, namun berisiko terhadap operasional. Karena makanan sisa cepat menjadi basi , maka harus segera disajikan pada periode makan berikutnya